Cari di Blog Ini

Minggu, 22 Agustus 2021

Mining Cryptocurrency dengan Hybrid PC (gaming) bagi pemula

Mining atau menambang Cryptocurrency, biasanya dilakukan dengan dedicated machine seperti perangkat ASIC Miner atau dengan merakit kumpulan VGA/GPU Card menjadi satu kesatuan yang lebih terkenal dengan membuat mining rig. Hal ini umumnya membutuhkan biaya yang cukup besar.

Namun sebenarnya, jika anda mempunyai sebuah gaming PC dengan VGA atau GPU card dengan memory 4GB keatas, bisa saja Anda ikut melakukan mining cryptocurrency. Jadi Anda semacam mempunyai PC hybrid yang bisa digunakan untuk mining, dan juga bisa digunakan untuk kegiatan sehari - hari seperti bekerja dan bermain game.

Nah bagi yang ingin memulai cryptomining dan memilih menggunakan PC hybrid, berikut beberapa tipsnya:
  • Perkirakan berapa unit GPU yang akan Anda pasang pada PC tersebut. 
  • Jangan gunakan motherboard mini ATX. Motherboard full ATX lebih baik karena umumnya mempunyai slot PCIE yang lebih banyak dan jarak antar PCIE yang lebih lebar.
  • Pilih motherboard dengan jumlah slot PCIE yang sesuai atau lebih banyak daripada jumlah GPU yang akan Anda pasang.
  • Pilih casing yang besar, mempunyai airflow yang baik serta kipas yang memadai. Dalam cryptomining GPU akan menjadi panas dan membutuhkan pendingin yang baik agar mampu memberikan hasil maksimal dan tetap awet.
  • Pilih Power Supply (PSU) level gold ke atas dengan kapasitas Watt yang memadai dan bentuk kabel modular. GPU untuk cryptomining  umumnya membutuhkan power yang cukup besar untuk berfungsi. Disarankan total konsumsi listrik dari suatu mining rig hanya mencapai 80% dari total kemampuan PSU.
  • Gunakan kabel power untuk PCIE yang berkualitas baik. Kabel yang kurang baik meningkatkan resiko kerusakan PSU dan GPU. Selain itu power yang disalurkan juga tidak optimal, berakibat operating system tidak mau start. Timbul error, "Please Power Down and Connect the PCIe Power Cable(s) for this Graphics Card".
  • Hindari penggunaan kabel SATA ataupun Molex untuk power GPU.

Rabu, 12 Mei 2021

Apakah credit scoring pada Investree tepat?

Ini adalah salah satu pertanyaan paling penting jika kita ingin melakukan pendanaan pinjaman pada penyelenggaran P2P Lending.

Informasi tentang peminjam, tidak akan diberitahukan ke pemberi pinjaman secara jelas. Jadi pemberi pinjaman sangat tergantung kepada ketepatan penyelenggara P2P Lending untuk memberikan penilaian.

Investree mengatakan bahwa menggunakan credit scoring yang modern dalam websitenya.


Namun apakah jika sudah modern berarti tepat?

Dalam salah satu emailnya, Investree mengatakan sesuatu yang dirasakan kontradiktif menurut penulis. Disatu sisi mengatakan bahwa credit scoringnya akurat, namun pada sisi lain mengatakan bahwa level akurasinya tidak dapat merefleksikan kondisi peminjam secara utuh.

 

Maaf, tapi bukankah kalau tidak bisa merefleksikan kondisi peminjam secara utuh, berarti tidak ada jaminan akurat?

Bila tidak ada jaminan credit scoring yang akurat, berarti resiko pendanaan akan menjadi lebih besar dari yang terlihat. Credit scoring A+ bukan jaminan bahwa tidak akan terjadi Gagal Bayar (Default).

Melihat contoh adanya pinjaman dengan credit scoring A+ dari P2P Investree namun menjadi default, kemungkinan investasi pada P2P menyimpan resiko yang lebih besar daripada yang diperkirakan.

Sebaiknya para penyelenggara P2P Lending segera berbenah diri, memperbaiki sistem credit scoring sehingga menjadi lebih akurat dan menyeluruh.

Berapa lama Asuransi akan cair jika Pinjaman Default pada Investree?

Investree mengatakan bahwa pendanaan di Investree dilindungi oleh asuransi kredit.

Tapi tahukah anda sebenarnya berapa persen yang dilindungi dan berapa lama uang asuransi akan cair?

Mari kita lihat dari Website Investree

Tertulis bahwa hanya 75%-90% pokok pinjaman yang dibayarkan.




Sedangkan waktu pembayarannya bisa menunggu 8 bulan dari waktu jatuh tempo pinjaman sebenarnya.
Sepertinya cukup besar resiko melakukan pendanaan pada Investree.
Bila tidak hati - hati malah mengalami kerugian besar. Bukan saja bunga tidak dibayarkan, namun pokoknya sendiri tidak kembali dengan utuh.

Pilih P2P Lending Investree atau AsetKu?

Jika ingin mencari tambahan penghasilan sebagai pemberi pinjaman pada Fintech P2P Lending, kira - kira pilih yang mana? Investree atau AsetKu?

Berikut kita coba lihat kelebihan dan kekurangan masing - masing.



*Dari tabel diatas terlihat keduanya berimbang.
Namun Jaminan gagal bayar 100% adalah sesuatu yang mempunyai nilai lebih.
Jadi untuk saat ini, selama AsetKu bisa menjamin pengembalian 100% lancar, maka AsetKu lebih unggul dan menarik daripada Investree.

Jumat, 02 April 2021

Perbedaan Penyelenggara Fintech Lending Terdaftar dengan Berizin

Mungkin kita mempunyai pernah melihat ada logo fintech lending yang terdaftar dan juga ada logo fintech lending yang berizin. Apakah perbedaan antara keduanya? Yang mana yang legal? Yang mana yang lebih aman?




Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), keduanya sama-sama legal dapat menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perbedaannya terutama terletak kepada jangka waktu penyelenggara kegiatan usaha yang diperbolehkan. 

Penyelenggara terdaftar dapat menjalankan kegiatan operasional hingga 1 (satu) tahun setelah mendapat tanda terdaftar dan selanjutnya wajib mengajukan permohonan perizinan. Apabila tidak mengajukan permohonan perizinan maka penyelenggara terdaftar harus mengembalikan tanda terdaftarnya kepada OJK. 

Sementara Penyelenggara berizin tidak memiliki masa kadaluwarsa atas tanda berizin yang dimilikinya.