Cari di Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Fintech. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fintech. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Maret 2023

Pengembalian Terlambat Lewat 440 hari pada Investree

Ini merupakan update status pinjaman yang terlambat dibayarkan oleh Borrower pada salah satu platform P2P Lending. Bisa terlihat pada gambar dibawah, meskipun Investree mengatakan bahwa pinjaman telah dicover oleh asuransi, namun kenyataannya diperlukan waktu yang sangat lama untuk bisa mendapatkan pembayaran klaim dari asuransi tersebut.

Dapat dilihat data keterlambatan melebihi 440 hari pada screenshot Dashboard Lender berikut ini:

Sekali lagi, Investree sebaiknya segera memperbaiki mekanisme dan kinerja proses pengembalian dari pinjaman Default ini.

Sebagai Lender diperlukan kehati-hatian, karena P2P Lending mempunyai resiko yang tinggi. Bukan untung yang didapat, melainkan ketidakpastian dan kerugian yang diterima.

Sabtu, 22 Oktober 2022

Pengembalian Terlambat Lewat 300 hari pada Investree

Ternyata periode pengembalian untuk pinjaman Default (lewat 120 Hari) pada P2P Lending Investree tidak mempunyai timeline yang pasti. Berdasarkan pengalaman, waktu pengembalian pinjaman ini dapat melewati waktu 300 hari.

Bisa dilihat pada screenshot dari Dashboard Lender berikut ini:

Memang kadang kita mendapatkan update melalui email mengenai perkembangan penagihan dan hambatannya. Namun tidak ada kepastian kapan kita akan mendapatkan pengembalian dari peminjam ataupun dari asuransi yang seharusnya menjamin pinjaman ini. Bila dalam tulisan sebelumnya disebutkan dapat mencapai 8 bulan, maka berdasarkan update terakhir, waktu tunggu sudah melewati 10 bulan.

Investree sebaiknya segera memperbaiki mekanisme dan kinerja proses pengembalian dari pinjaman Default ini.

Sebagai Lender diperlukan kehati-hatian, karena P2P Lending mempunyai resiko yang tinggi. Bukan untung yang didapat, melainkan kerugian yang diterima.

Minggu, 14 November 2021

P2P Lending Investree dan AsetKu - Jadi Tidak Menarik

Investree

Pada saat ini P2P Lending Investree sudah mengenakan biaya administrasi bagi setiap hasil pendanaan.
Hal ini mengurangi keuntungan yang didapatkan oleh pemberi pinjaman (Lender).
Besaran biaya administrasi ini juga tidak sedikit. Besaran bunga yang seharusnya diterima utuh oleh Lender, saat ini dikurangi langsung 1% - 3%. Ilustrasinya bisa dilihat pada tabel dibawah.


Jadi jika dihitung secara real, dari setiap imbal hasil yang diperoleh oleh Lender, Investree akan mengambil 8% sampai dengan 16% untuk keuntungan mereka. Jumlah yang besar bukan?

Hal ini secara langsung memperkecil hasil investasi yang diperoleh oleh Lender, sementara resiko yang harus ditanggung tetaplah sama. Jadi tidak menarik!
Semoga Investree dapat mengubah kebijakan ini!

AsetKu

Aplikasi Asetku saat ini sedang mengalami maintenance secara besar - besaran.
Waktu maintenance ini juga diperpanjang terus tanpa ada kepastian kapan akan selesai. Akibatnya sudah beberapa minggu, pendanaan baru tidak dapat dilakukan. Pendanaan lama juga kadang gagal untuk melakukan pembaruan secara otomatis.
Akibatnya jumlah dana pada AsetKu menjadi menurun dan pengembalian hasil juga tentu saja menurun.
Hal ini juga membuat AsetKu menjadi tidak menarik.
Semoga AsetKu juga segera memperbaiki hal ini!

GoTrade - Lebih baik dari Pluang?

Bagi yang saat ini memakai aplikasi Pluang untuk membeli Index dari S&P 500 (ETF), mungkin akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik bila menggunakan aplikasi Gotrade.

Beberapa kelebihan aplikasi Gotrade dibandingkan dengan aplikasi Pluang antara lain:

  • Pembelian Index S&P 500 tidak menggunakan "spread". Jadi pembelian seperti membeli saham saja. Kita dapat membeli sesuai harga yang berlaku saat ini.
  • Ada tampilan grafik harga "real" yang bergerak setiap detik, sehingga dapat membuat keputusan pembelian dengan lebih tepat.
  • Selain dapat membeli Index dari S&P 500, dapat juga membeli saham perusahaan di US
  • Ada pilihan pembelian menurut jumlah uang dan juga pilihan pembelian menurut jumlah index / saham,
  • Ada juga pilihan untuk membeli berdasarkan limit price.
Jika tertarik untuk mencoba dan ingin mendapatkan USD $2 saham secara gratis, silahkan menggunakan link dibawah ini.

https://heygotrade.com/referral?code=646435
Atau masukkan kode 646435 ketika melakukan sign up pada aplikasi Gotrade.

Jumat, 02 April 2021

Perbedaan Penyelenggara Fintech Lending Terdaftar dengan Berizin

Mungkin kita mempunyai pernah melihat ada logo fintech lending yang terdaftar dan juga ada logo fintech lending yang berizin. Apakah perbedaan antara keduanya? Yang mana yang legal? Yang mana yang lebih aman?




Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), keduanya sama-sama legal dapat menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perbedaannya terutama terletak kepada jangka waktu penyelenggara kegiatan usaha yang diperbolehkan. 

Penyelenggara terdaftar dapat menjalankan kegiatan operasional hingga 1 (satu) tahun setelah mendapat tanda terdaftar dan selanjutnya wajib mengajukan permohonan perizinan. Apabila tidak mengajukan permohonan perizinan maka penyelenggara terdaftar harus mengembalikan tanda terdaftarnya kepada OJK. 

Sementara Penyelenggara berizin tidak memiliki masa kadaluwarsa atas tanda berizin yang dimilikinya.

Review AsetKu Fintech P2P Lending

Kali ini kita akan melakukan review salah satu Fintech P2P Lending ternama di Indonesia yaitu AsetKu. AsetKu merupakan produk fintech dari PT Pintar Inovasi Digital.

Keunggulan:

  • Tingkat imbal suku bunga lebih tinggi bila dibandingkan fintech lain, seperti Investree.
  • Nilai TKB 90 per awal April 2021 adalah 100%. Nilai ini lebih baik bila dibandingkan dengan fintech lain pada umumnya.
  • Asetku bekerja sama dengan PT. Asuransi STACO Mandiri untuk menyediakan Asuransi Kredit Gagal Bayar.
  • Merupakan salah satu Fintech Lending yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Adanya kupon bonus dan referral.
Kelemahan:
  • Merupakan P2P Lending untuk pendanaan konsumtif. Secara umum, mempunyai resiko lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendanaan produktif (modal kerja).
  • Tidak dapat menentukan atau memilih kemana pinjaman diberikan. Pemberi pinjaman hanya dapat menentukan jangka waktu peminjaman dan tingkat suku bunga.
  • Sulit untuk mendapatkan kesempatan pendanaan. Pendanaan harus berebut pada jam tertentu dan sering sekali tidak mendapatkan kesempatan.
  • Pendanaan lanjutan secara otomatis juga seringkali tidak berhasil.
  • Minimum pendanaan adalah 3 juta Rupiah. Lebih tinggi daripada batas minimum pada fintech lending lain.
  • Adanya perbedaan perlakuan antara pemberi pinjaman dengan modal kecil dan pemberi pinjaman dengan modal besar. Pemberi pinjaman dengan modal besar mempunyai kesempatan pendanaan yang lebih besar.

Minggu, 14 Maret 2021

Waktu Pendanaan P2P pada Fintech Investree

Melakukan pendanaan melalui Investree kadangkala memiliki keunikan tersendiri.

Secara normal, setiap pinjaman mempunyai waktu 2 hari untuk mendapatkan dana yang diperlukan. Namun untuk pinjaman yang berkualitas baik dan memberikan imbalan yang besar, hal ini cenderung jauh lebih cepat. Kadang dalam waktu kurang dari satu jam, pendanaan pinjaman tersebut sudah ditutup karena sudah memenuhi target.

Bagi para Lender yang sibuk dan tidak dapat memantau aplikasi Investree setiap waktu, tentunya hal ini kadang menyusahkan. Pinjaman yang "bagus" tadi sudah memenuhi target pendanaan dan hanya tinggal beberapa pinjaman yang "kurang bagus". Mengandalkan notifikasi email dari Investree juga dirasa kurang, karena Investree hanya menginformasikan ketersediaan pinjaman yang sudah beberapa waktu (jam) belum terpenuhi. Artinya ini termasuk pinjaman yang kurang diminati.

Kemudian bagaimana caranya agar dapat mendanai pinjaman yang "bagus"? Berikut beberapa tips:

1. Selalu sediakan dana di rekening Cash In Hand pada aplikasi Investree Anda. Setiap dua hari sekali harus ada dana yang masuk kedalam rekening ini, jika tidak dananya akan di transfer balik ke rekening Anda setiap hari Senin, Rabu, atau Jumat. Dana masuk ini bisa berasal dari pengembalian pinjaman, namun bisa juga dari proses top-up yang Anda lakukan.

2. Pantau ketersediaan pinjaman pada setiap hari kerja mulai pukul 10 pagi sampai pukul 7 malam. Tidak perlu dipantau setiap saat, mungkin satu jam sekali sudah cukup. Berdasarkan pengalaman, kesempatan pendanaan pinjaman biasanya muncul antara pukul 10-11 pagi, dan antara pukul 3 sore sampai 7 malam.

3. Untuk hari Sabtu, kesempatan pendanaan pinjaman baru juga kadang tersedia, namun hanya umumnya hanya sampai jam 12 siang saja.

4. Untuk hari Minggu dan hari libur nasional lainnya, umumnya tidak ada kesempatan pendanaan pinjaman baru yang tersedia.

5. Perhatikan grade pinjaman dan informasi riwayat peminjaman.


Minggu, 07 Maret 2021

Cara Memilih Pendanaan Pinjaman Aman pada Investree

Seringkali informasi tentang calon peminjam tidak diberitahukan secara jelas kepada pihak Lender. Akibat nya Lender akan sangat tergantung pada keakuratan grade scoring yang dilakukan oleh penyelenggara Fintech

Sayangnya proses grade scoring ini kadang mengeluarkan hasil yang tidak akurat. Sebagai contoh, kadang pinjaman dengan grade scoring A+ pada Investree, yang seharusnya memiliki penilaian paling bagus dan paling aman, dalam kenyataannya bisa menjadi default karena satu dan lain hal.

Oleh karena itu, perlu ada kehati-hatian dan selalu memperhatikan informasi lain sebelum memutuskan untuk memberikan pendanaan. Berikut ini adalah beberapa tips / petunjuk cara memilih pendanaan pinjaman yang aman melalui Fintech P2P Investree:

1. Hanya memilih pendanaan pinjaman dengan grade scoring A atau B.

2. Perhatikan bagian "informasi riwayat peminjaman".

A. Hindari memberikan pinjaman jika ada riwayat pembayaran terlambat

B. Hati - hati memberikan pinjaman jika riwayat pembayaran masih kosong  

C. Hati - hati bila rasio perbandingan antara pinjaman dalam penawaran, ditambah dengan pinjaman tersalurkan lebih besar daripada dengan riwayat pembayaran yang dipercepat ditambah dengan pembayaran tepat waktu.

3.  Perhatikan bidang usaha perusahaan peminjam. Jika secara global kinerja bidang usahanya sedang menurun, maka hati - hati dalam memberikan pinjaman.

4. Perhatikan bagian "informasi tagihan". Cari informasi sebisa mungkin mengenai perusahaan yang tercantum disana. Jika perusahaan tersebut mempunyai kredibilitas yang bagus, maka kemungkinan borrower juga merupakan perusahaan yang bagus.

5. Jangan melulu mengejar pendanaan dengan bunga atau imbal hasil yang besar. Tingkat imbal hasil 12 -16 % umumnya lebih aman daripada pendanaan dengan imbal hasil 18% ke atas.

6. Batasi pendanaan ke maksimum 2 atau 3 pinjaman saja per perusahaan. Ini bertujuan bila suatu borrower mengalami kesulitan, tidak banyak pendanaan kita yang terdampak.


Sabtu, 06 Maret 2021

Pinjaman Default (Gagal Bayar) pada Investree

Sebagai salah satu Fintech penyelenggara Peer to Peer Lending, Investree wajib mempublikasikan tingkat keberhasilan dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam antara Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman.

Pada awal Maret 2021, dapat dilihat angka TKB90 pada Investree adalah 96,97%.
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara fintech-peer-to-peer (P2P) lending dalam menfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

Artinya ada sekitar 3% pinjaman yang default (gagal bayar) lebih dari 90 hari.
Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit jumlahnya pada Pemberi Pinjaman (Lender) karena Investree hanya menggunakan asuransi yang meng-cover 90% dari nilai pokok pinjaman. Lender juga tidak dijamin mendapatkan bunga ataupun bagi hasil dari proses pendanaan yang gagal bayar tersebut.

Oleh karena itu, perlu ada prinsip kehati-hatian bagi Lender dalam memberikan pinjaman. Dengan informasi yang minim tentang profil peminjam, Lender akan sangat tergantung pada grade rating yang diberikan Investree terhadap pihak peminjam. 

Namun sangat disayangkan pemberian grade rating A sekalipun oleh Investree belum menjamin proses pengembalian akan lancar. Pinjaman yang lancar pada awal, terkadang menjadi default pada pinjaman - pinjaman selanjutnya.

Kamis, 11 Februari 2021

Review Peer-to-Peer (P2P) Lending at Investree

Keunggulan:

  • Merupakah salah satu Fintech P2P Lending pertama di Indonesia yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Merupakan salah satu Fintech P2P Lending terbesar di Indonesia
  • Lender tidak dikenakan biaya apapun
  • Peminjam merupakan perusahaan. Kredit yang diberikan merupakan pinjaman produktif untuk usaha. Secara umum memiliki resiko yang lebih rendah daripada pinjaman konsumtif
  • Minimum pendanaan adalah IDR 1 juta 
Kekurangan:
  • Tampilan dan informasi peminjam cukup sederhana
  • Perhitungan pajak diserahkan kepada masing-masing Lender
  • Customer Service pada saat ini dirasa kurang responsif bila dibandingkan dengan waktu sebelumnya
  • Imbal hasil atau Bunga yang ditawarkan sedikit lebih rendah daripada Fintech P2P lain
  • Jaminan pengembalian modal pinjaman (jika terjadi gagal bayar) hanya maksimum 90%

Minggu, 07 Februari 2021

Investasi di Micro E-Mini S&P 500 Indeks - Hati-Hati Bisa Rugi!

Di Indonesia, Investasi ini ditawarkan oleh aplikasi Pluang.

Dikutip dari website Pluang, "S&P 500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan terbesar dari berbagai sektor yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Indeks adalah sekumpulan portofolio sekuritas yang mewakili pasar tertentu. Indeks digunakan sebagai patokan untuk menunjukkan kinerja pasar tersebut. Di Pluang, kami menawarkan investasi pada micro e-mini S&P index futures, yaitu produk berjangka yang ditransaksikan pada bursa Chicago Mercantile Exchange."

Investasi ini adalah investasi jangka panjang. Seperti yang bisa dilihat pada simulasi pada Simulasi S&P 500 Index @Pluang, ada potensi kerugian sekitar 7% bila melakukan pembelian dan penjualan Micro E-Mini S&P 500 Indeks pada saat yang sama. Ini terjadi karena adanya "spread" jual beli yang diterapkan oleh aplikasi Pluang.

Bila Investasi Micro E-Mini S&P 500 Indeks anda mempunyai keuntungan 10%, secara "real" investasi anda hanya mempunyai keuntungan 3% karena harus dikurangi oleh "spread" jual beli.

Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi Micro E-Mini S&P 500 Indeks melalui Aplikasi Pluang, disarankan Anda bisa menunggu selama 3 tahun sebelum Anda mencairkan investasi Anda. Ada Resiko Rugi yang cukup besar jika Anda terburu-buru dalam menjual Micro E-Mini S&P 500 Indeks.

Semoga kedepannya Pluang atau aplikasi dan atau fintech lain dapat memasarkan Micro E-Mini S&P 500 Indeks dengan "spread" jual beli yang jauh lebih kecil.

Simulasi Beli - Jual Micro E-Mini S&P 500 Indeks lewat aplikasi Pluang

Berikut ini adalah simulasi pembelian dan penjualan micro e-mini S&P Indeks melalui aplikasi Pluang.


Terlihat pada Aplikasi Pluang, untuk membeli 1 unit micro e-mini S&P indeks diperlukan total biaya IDR 569.014, sementara penjualan 1 unit micro e-mini S&P hanya akan mendapatkan IDR 529.197.

Jika pembelian dan penjualan dilakukan pada waktu yang bersamaan, maka akan terdapat selisih kerugian IDR 39.817 atau sekitar 7% dari modal yang pertama dikeluarkan untuk pembelian.


Review Beli Micro E-Mini S&P 500 Indeks Melalui aplikasi Pluang

Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dan kekurangan dari investasi Micro E-Mini S&P 500 Indeks melalui Aplikasi Pluang.

Keunggulan:

  • Merupakan aplikasi fintech pertama di Indonesia yang menjual Indeks saham S&P 500
  • Memiliki lisensi BAPPEBTI dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
  • Proses pendaftaran dan verifikasi Pluang cukup mudah dan cepat
  • Proses pembelian Micro E-Mini S&P 500 Indeks cukup mudah dan cepat
  • Minimum pembelian dan penjualan adalah 1 unit micro e-mini S&P 500 indeks, sehingga harganya menjadi lebih terjangkau
Kekurangan:
  • Micro E-Mini S&P 500 Indeks yang tersedia melalui Pluang memiliki "spread" antara Jual dan Beli yang cukup besar yaitu sampai lebih dari 3,5%
  • Pembelian menggunakan US Dollar yang berarti uang ID Rupiah harus dikonversi terlebih dahulu
  • Selisih "rate" antara Jual dan Beli USD pada Pluang cukup besar, yaitu sampai lebih dari 3,5%
  • Tidak ada fasilitas penerimaan atau pengiriman USD secara langsung, sehingga USD harus dibeli atau dijual menggunakan "rate" dari Pluang
  • Jika seseorang melakukan pembelian dan kemudian melakukan penjualan satu unit micro e-mini S&P 500 indeks pada saat yang sama melalui aplikasi Pluang, maka dapat mengalami kerugian sampai kurang lebih 7% akibat "spread rate" kurs USD ditambah dengan "spread" Jual Beli Micro E-Mini S&P 500 Indeks