Berbagi pemikiran dan pengalaman tentang asuransi, investasi, saham, obligasi, reksadana, rencana keuangan, lowongan kerja, lingkungan, pajak, hukum dan perundang-undangan, travel, dsb.
Cari di Blog Ini
Rabu, 12 Mei 2021
Pilih P2P Lending Investree atau AsetKu?
Jumat, 02 April 2021
Review AsetKu Fintech P2P Lending
Kali ini kita akan melakukan review salah satu Fintech P2P Lending ternama di Indonesia yaitu AsetKu. AsetKu merupakan produk fintech dari PT Pintar Inovasi Digital.
Keunggulan:
- Tingkat imbal suku bunga lebih tinggi bila dibandingkan fintech lain, seperti Investree.
- Nilai TKB 90 per awal April 2021 adalah 100%. Nilai ini lebih baik bila dibandingkan dengan fintech lain pada umumnya.
- Asetku bekerja sama dengan PT. Asuransi STACO Mandiri untuk menyediakan Asuransi Kredit Gagal Bayar.
- Merupakan salah satu Fintech Lending yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Adanya kupon bonus dan referral.
- Merupakan P2P Lending untuk pendanaan konsumtif. Secara umum, mempunyai resiko lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendanaan produktif (modal kerja).
- Tidak dapat menentukan atau memilih kemana pinjaman diberikan. Pemberi pinjaman hanya dapat menentukan jangka waktu peminjaman dan tingkat suku bunga.
- Sulit untuk mendapatkan kesempatan pendanaan. Pendanaan harus berebut pada jam tertentu dan sering sekali tidak mendapatkan kesempatan.
- Pendanaan lanjutan secara otomatis juga seringkali tidak berhasil.
- Minimum pendanaan adalah 3 juta Rupiah. Lebih tinggi daripada batas minimum pada fintech lending lain.
- Adanya perbedaan perlakuan antara pemberi pinjaman dengan modal kecil dan pemberi pinjaman dengan modal besar. Pemberi pinjaman dengan modal besar mempunyai kesempatan pendanaan yang lebih besar.
Sabtu, 06 Maret 2021
Pinjaman Default (Gagal Bayar) pada Investree
Pada awal Maret 2021, dapat dilihat angka TKB90 pada Investree adalah 96,97%.
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara fintech-peer-to-peer (P2P) lending dalam menfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.
Artinya ada sekitar 3% pinjaman yang default (gagal bayar) lebih dari 90 hari.
Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit jumlahnya pada Pemberi Pinjaman (Lender) karena Investree hanya menggunakan asuransi yang meng-cover 90% dari nilai pokok pinjaman. Lender juga tidak dijamin mendapatkan bunga ataupun bagi hasil dari proses pendanaan yang gagal bayar tersebut.
Sabtu, 13 Februari 2021
Daftar Saham Pilihan yang cocok untuk Investasi Jangka Panjang
- BBCA
Saham ini mempunyai grafik harga jangka panjang yang selalu menanjak. BBCA merupakan salah satu emiten yang selalu membagikan dividen dan termasuk dalam Indeks IDX High Dividend.
- EKAD
Saham EKAD juga memiliki grafik jangka panjang yang selalu menanjak. EKAD selalu rutin membayarkan dividen paling tidak sejak tahun 2015.
- SMSM
Meskipun bukan termasuk saham big caps, namun SMSM secara konsisten selalu membagikan dividen beberapa kali dalam setahun sejak tahun 2012.
- INDF
Salah satu saham peserta Indeks IDX High Dividend. Selalu rutin membagikan dividen. Grafik harga jangka panjang juga terlihat menanjak.
- UNVR
Termasuk saham big caps. Meskipun akhir - akhir ini harganya cenderung menurun atau stabil, namun UNVR selalu membagi dividen setidaknya dua kali dalam satu tahun.
Kamis, 11 Februari 2021
Review Peer-to-Peer (P2P) Lending at Investree
Keunggulan:
- Merupakah salah satu Fintech P2P Lending pertama di Indonesia yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Merupakan salah satu Fintech P2P Lending terbesar di Indonesia
- Lender tidak dikenakan biaya apapun
- Peminjam merupakan perusahaan. Kredit yang diberikan merupakan pinjaman produktif untuk usaha. Secara umum memiliki resiko yang lebih rendah daripada pinjaman konsumtif
- Minimum pendanaan adalah IDR 1 juta
- Tampilan dan informasi peminjam cukup sederhana
- Perhitungan pajak diserahkan kepada masing-masing Lender
- Customer Service pada saat ini dirasa kurang responsif bila dibandingkan dengan waktu sebelumnya
- Imbal hasil atau Bunga yang ditawarkan sedikit lebih rendah daripada Fintech P2P lain
- Jaminan pengembalian modal pinjaman (jika terjadi gagal bayar) hanya maksimum 90%
Minggu, 07 Februari 2021
Review Beli Micro E-Mini S&P 500 Indeks Melalui aplikasi Pluang
Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dan kekurangan dari investasi Micro E-Mini S&P 500 Indeks melalui Aplikasi Pluang.
Keunggulan:
- Merupakan aplikasi fintech pertama di Indonesia yang menjual Indeks saham S&P 500
- Memiliki lisensi BAPPEBTI dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
- Proses pendaftaran dan verifikasi Pluang cukup mudah dan cepat
- Proses pembelian Micro E-Mini S&P 500 Indeks cukup mudah dan cepat
- Minimum pembelian dan penjualan adalah 1 unit micro e-mini S&P 500 indeks, sehingga harganya menjadi lebih terjangkau
- Micro E-Mini S&P 500 Indeks yang tersedia melalui Pluang memiliki "spread" antara Jual dan Beli yang cukup besar yaitu sampai lebih dari 3,5%
- Pembelian menggunakan US Dollar yang berarti uang ID Rupiah harus dikonversi terlebih dahulu
- Selisih "rate" antara Jual dan Beli USD pada Pluang cukup besar, yaitu sampai lebih dari 3,5%
- Tidak ada fasilitas penerimaan atau pengiriman USD secara langsung, sehingga USD harus dibeli atau dijual menggunakan "rate" dari Pluang
- Jika seseorang melakukan pembelian dan kemudian melakukan penjualan satu unit micro e-mini S&P 500 indeks pada saat yang sama melalui aplikasi Pluang, maka dapat mengalami kerugian sampai kurang lebih 7% akibat "spread rate" kurs USD ditambah dengan "spread" Jual Beli Micro E-Mini S&P 500 Indeks